A. Faktor-Faktor
Komunikasi
1.
Faktor-Faktor
Keberhasilan
Keberhasilan
komunikasi dapat ditinjau dari sudut komunikator dan komunikan. Faktor
keberhasilan dari segi komunikator adalah sebagai berikut:
a.
Kecakapan
komunikator
Kecakapan yang harus dimiliki komunikator adalah
mampu menyampaikan materi, pemilihan informasi/ data dan teknik berbicara
maupun cakap membangkitkan minat pendengar, sehingga mampu menarik perhatian
pendengar.
b.
Pengetahuan
Komunikator mempunyai pengetahuan yang luas,
sehingga menguasai materi yang disampaikan.
c.
Sikap
Komunikator harus bersikap supel, ramah dan tegas.
d.
Sistem sosial
Komunikator harus mampu menyesuaikan diri dengan
situasi dan kondisi masyarakat dimana dia berbicara. Dengan demikian,
komunikator akan mampu memahami dengan siapa dia berbicara dan bagaimana
kebiasaannya.
e.
Kondisi
lahiriah
Komunikator dengan kondisi fisik sehat dan tidak
cacat akan menunjang keberhasilan dalam melakukan komunikasi.
Faktor keberhasilan dari sudut komunikan adalah
sebagai berikut:
a.
Cakap
Komunikan yang cakap akan mudah mencerna materi
yang diberikan oleh komunikator.
b.
Pengetahuan
Komunikan yang mempunyai pengetahuan luas akan
cepat menerima informasi yang diberikan komunikator.
c.
Ramah
Komunikan harus ramah, pandai bergaul, supel
terhadap komunikator agar tercipta proses komunikasi yang lancar.
d.
Sistem sosial
Komunikan harus memahami dengan siapa dia
berbicara (bos, teman sejawat, orang kaya, orang biasa) dan memahami materi apa
yang dibicarakan serta mampu menyesuaikan diri dengan pembicara.
e.
Kondisi lahiriah
Komunikan dengan fisik sehat akan menunjang
keberhasilan berkomunikasi.
Agar komunikasi bisa efektif, ada 7 faktor yang
harus diperhatikan (the seven communication) menurut Scott M. Cultip &
Allen H. Center dalam bukunya Effective Public Relations, adalah sebagai
berikut:
a.
Credibility
(Kepercayaan)
Dalam
komunikasi antara komunikator dan komunikan harus saling mempercayai, kalau
tidak ada unsur saling mempercayai, komunikasi tidak akan berhasil, karena
dengan tidak adanya rasa saling percaya akan menghambat komunikasi.
b.
Context
(perhubungan/ pertalian)
Keberhasilan
komunikasi berhubungan erat dengan situasi kondisi lingkungan saat komunikasi
berlangsung.
c.
Content (isi)
Komunikasi
harus dapat menimbulkan kepuasan antara kedua belah pihak, kepuasan ini akan
tercapai apabila isi berita dapat dimengerti oleh pihak komunikasi dan
sebaliknya pihak komunikan mau memberikan reaksi atau respons kepada pihak
komunikator.
d.
Clarity
(kejelasan)
Kejelasan
yang meliputi kejelasan isi berita, kejelasan tujuan yang hendak dicapai,
kejelasan istilah-istilah yang digunakan dalam menggunakan lambang-lambang.
e.
Continuity and
consistency (kesinambungan dan konsisten)
Komunikasi
harus dilakukan secara terus menerus dan informasi yang disampaikan jangan
bertentangan dengan informasi terdahulu (konsisten).
f.
Capability of
audience (kemampuan pihak penerima berita)
Pengiriman
berita harus disesuaikan dengan kemampuan dan pengetahuan pihak penerima
berita, jangan menggunakan istilah-istilah yang mungkin tidak dimengerti oleh
penerima berita.
g.
Channels of
distribution (saluran pengiriman berita)
Agar
komunikasi berhasil, hendaknya dipakai saluran-saluran komunikasi yang sudah
biasa digunakan dan sudah dikenal oleh umum. Misal: media cetak, televisi dan
telepon.
B. Hambatan
Komunikasi
Faktor-Faktor
yang menghambat komunikasi adalah sebagai berikut:
a.
Kecakapan
kurang
Kurang
cakap berbicara, kurang mendengarkan dapat menghambat jalannya komunikasi.
Untuk mengatasinya harus banyak belajar dan berlatih berbicara, menulis, baik
teori maupun praktek.
b.
Sikap yang
kurang tepat
Sikap
kurang baik dan kurang tepat dapat mengurangi komunikasi. Cara mengatasinya
adalah dengan sikap yang simpatik dan muka manis.
c.
Pengetahuan
kurang
Kurang
pengetahuan atau tidak seimbang menjadi hambatan dalam memberikan informasi,
maupun dalam menyajikan materi, untuk mengatasinya, maka pembicara sebaiknya
menyesuaikan diri dengan pendengar.
d.
Kurang memahami
sistem sosial
Pembicara
dan pendengar kurang memahami sistem sosial, baik secara formal dan informal.
Untuk mengatasinya kedua belah pihak harus memahami kebiasaan dan menyesuaikan
diri.
e.
Sakwasangka
(Prejudice) yang tidak beralasan
Untuk
kelancaran komunikasi, sikap curiga yang bersifat negatif harus dihilangkan.
f.
Kesalahan
bahasa
Terjadinya
penafsiran, kesalahpahaman karena perbedaan arti dan istilah dari bahasa,
kesalahan semacam ini disebut kesalahan semantik.
g.
Jarak fisik
Komunikator
dan komunikan yang jaraknya berjauhan, sehingga komunikasi tidak lancar dan
efisien. Untuk mengatasinya menggunakan media komunikasi yang canggih. Misalnya
telepon, telegram, e-mail, telex dll.
h.
Indera yang
rusak
Indera
yang tidak sehat dapat menghambat komunikasi. Misal: suara yang serak karena
batuk dapat menghambat komunikasi.
i.
Verbalistis
Komunikasi
yang berlebihan dan hanya menyampaikan kata-kata saja akan sangat membosankan,
mengaburkan isi dan tujuan komunikasi. Hal tersebut dapat diatasi dengan
menggunakan alat peraga.
j.
Komunikasi satu
arah
Pembicara
berbicara terus dari awal sampai akhir, tidak memberi kesempatan untuk bertanya
kepada pendengar sehingga akan mengakibatkan tidak adanya komunikasi timbal
balik dan tidak jelas.
referensinya dari buku apa dan karangan siapa ya? thanks
BalasHapusMakasih gan sharingnya.
BalasHapusMakasih gan blognya sangat bermanfaat
BalasHapusGood
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskak minta dapusnya dong
BalasHapusMantap
BalasHapus